Minggu, 20 Juli 2014

The Journey

Singkat cerita saya ini adalah job seeker yang melanglang buana di dunia maya untuk mencari kesempatan bekerja. Karena terhitung Februari 2014 saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan lama saya, yakni sebagai Desain Grafis di sebuah percetakan offset Jogja. Yups, hampir 3 tahun saya menghabiskan waktu saya disana. Okelah skip pekerjaan lama.

Semenjak resign saya rajin apply via internet. Situs penyedia loker seperti Jobstreet, JobsDB, loker.web.id, dll adalah menu yang harus saya buka tiap hari. Untuk Jobstreet saja terhitung bulan Februari sampai Mei sudah sekitar 150an aplikasi lamaran saya masukkan.
Untuk pekerjaan baru, saya mengidamkan dapat kerjaan di daerah Jabodetabek. Kenapa? biar dekat sama pacar saya *uhuk*. Setelah sekian lama apply akhirnya ada panggilan tes di daerah Cileungsi Bogor di sebuah Pabrik Pengolahan Ikan (orang sekitar menamainya dengan Pabrik Sarden). Saya ikuti tes dari tes logika, kraeplin, dan interview User. Informasi seketika itu juga, saya diterima. Tapi, ada satu syarat yang memberatkan saya, yakni selama bekerja Ijazah asli (S1) harus ditahan. 

Sungguh sangat memberatkan syarat tersebut. Waktu itu saya belum “iya” menerima pekerjaan yang ditawarkan karena konsekuensinya berat. Waktu itu saya apply untuk posisi HRD Staff karena aku pikir ini bersinggungan dengan background saya yakni Hukum, karena pasti akan bersinggungan dengan Undang-undang Tenaga Kerja dan peraturan pelaksana lainnya.

Terjadi nego dan bujuk rayu oleh HRD. Kemudian saya minta waktu untuk memikirkan kembali tawaran pekerjaan tersebut dengan meminta pertimbangan orang tua. Kembali ke Jogja dan Ibu lah yang pertama kali saya mintai pendapat. Yups, Ibu langsung sarankan tidak usah diambil takut nanti Ijazah tidak bisa diambil. Saya langsung mengikuti saran Ibu, walau ujungnya saya menyesal kenapa tidak dicoba dulu ambil pekerjaan itu. Saran pacar juga seperti itu.

“Coba dulu saja Mas, kan sesuai background. Kendala Mas sekarang di umur dan nilai akademis. Sekarang banyak lulusan yang mungkin lebih baik dari Mas…”

Saya terlanjur menolak, dan selepas itu saya susah “move on”. Kebayang terus kenapa saya menampik kesempatan bekerja tersebut.
Sambil susah “move on” saya tetap apply-apply melalui situs loker. 

Tiba suatu waktu di hari yang sama yakni hari sabtu saya dapat 2 panggilan atas beberapa lamaran yang saya masukkan. Satu dari perusahaan manufaktur Sepatu di daerah Serang Banten dan satunya lagi dari perusahaan tambang di Berau Kaltim.
Kaget, surprise dan saya berniat dalam hati.

“Dari dua panggilan ini harus ada satu yang “nyantol”. Mau tahan ijazah atau tidak, saya harus bekerja.”

Pabrik sepatu menjadwalkan tes dua hari sejak saya dapat telpon sedangkan pabrik tambang cuma interview by phone dan suruh lengkapi data diri.

Ok, saya cari tiket ke Jakarta lagi dan nanti pergi ke Serang Banten untuk menemui HRD Perusahaan Sepatu itu. Entah untuk berapa kalinya saya pergi Jogja – Jakarta untuk mengadu nasib berbekal ijazah S1 nilai pas-pasan. Tapi dengan segala keterbatasan itu saya punya tekad kuat sembari berdoa dan berusaha. 

Terus berusaha…

Singkat kata saya gagal test di Pabrik sepatu itu. Tidak ada kelanjutan interview ke User.
Tapi satu lagi yang jadi pengharapan saya. Yakni perusahaan tambang di Kaltim.
Saya sendiri juga heran. Ditengah rasa putus asa, saya apply apa saja yang berkaitan dengan Hukum. Entah itu bagian legal atau HRD. Sampai pada akhirnya dapat panggilan dari perusahaan tambang. Tak pernah terpikir ada kesempatan bekerja di pertambangan, karena rata-rata untuk bekerja di perusahaan tambang kualifikasinya di atas rata-rata.

 Salah satu pemandangan site.

Awalnya curiga, kok gampang ya bisa diterima bekerja tanpa test tulis (cuma via telpon) dan tidak harus dating ke Head Office-nya di Jakarta. Langsung saya disuruh ke lokasi site. Setelah memantapkan diri dan dapat restu dari orang tua saya berangkat.

 Karyawan yang sedang absen "finger print"
Penerbangan pertama saya dari Jogja ke Balikpapan dan Balikpapan ke Berau. Waktu itu perasaan ini tumpah ruah antara senang, haru, was-was. Kenapa was-was, jangan-jangan ini penipuan? jangan-jangan ini modus mencari uang atau mencari buruh kasar secara paksa. Tapi aku berpikir positif setelah aku cek-ricek keberadaan perusahaan ini.

…..dan akhirnya aku tiba disini. Hampir dua bulan mengisi waktu di site. Bekerja, bermain, tidur, makan, ibadah, semuanya disini. Jam kerja dengan model 14 hari on dan 1 hari off. Periodical off dengan masa kerja 8-2. Artinya selama bekerja 8 minggu terus menerus baru dapat day-off 2 minggu (cuti).

Satu bulan bekerja nampak normal , setelah menginjak bulan kedua baru satu dua masalah timbul. Perusahaan didemo masyarakat lokal yang menuntut pembayaran fee atas lahan mereka yang digunakan sebagai area pertambangan. 

Bingung, was-was… apakah harus seperti ini?

Terjadi perdebatan dan nego yang a lot waktu itu. Warga minta fee dibayar lunas hari itu juga. Sedangkan Perusahaan tidak mungkin bisa jika harus membayar lunas waktu itu juga. Akhirnya menjelang sore jam 4 terjadilah kesepakatan yang detailnya maaf tidak bisa saya ungkapkan di blog ini.

Hari demi hari, pekerjaan demi pekerjaan. Membuat, mengontrol masa berlaku kontrak karyawan. Membuat, mendistribusikan PES (Perform Evaluation Sheet), membuat PKWT perpanjangan dan perbaruan. 

Akan menjadi pengalaman baru, akan menjadi sejarah perjalanan karir saya. Jalani sebaik mungkin dan bagaimana kedepannya... saya akan berbuat dan berusaha sebaik mungkin.

1 komentar:

IBU ENDANG mengatakan...

saya IBU ENDANG seorang TKI DI MALAYSIA
pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos
sempat saya putus asa apalagi dengan keadaan susah
gaji suami saya itupun buat makan sehari2. sedangkan hutang banyak
kebetulan suami saya buka-buka internet Dan mendapatkan
nomor MBAH KASSENG (0853-4288-2547) katanya bisa bantu orang melunasi hutang
melalui jalan TOGEL dan dengan keadaan susah, terpaksa saya
hubungi dan minta angka bocoran Toto/malaysia
angka yang di berikan waktu itu 4D 
ternyata betul-betul tembus 100% alhamdulillah dapat 269.jt Oleh Karna itu saya posting no HP MBAH KASSENG ini supaya saudarah-saudara ku di indonesia maupun di luar negri yang sangat kesulitan masalah ekonomi (kesusahan) jangan anda putus asa. Karna jalan masih panjang yang penting anda tdk malu atau takut menghubungi MBAH KASSENG. Semua akan berubah Karna kesuksesan ada pada diri kita sendiri. Yakin dan percaya bahwa itu semua akan tercapai berkat bantuan dari mbah AMIN.
MBAH KASSENG
NO: 0853-4288-2547 / +6285-342-882-547

Motret 35mm Belum Mati!

Siapa bilang hobi motret dengan kamera manual menggunakan film 35mm sudah mati? memang sudah tidak seramai dulu, namun komunitas penyuka m...

Cari Blog Ini