Sabtu, 21 Desember 2013

3 J (Jatibening - Jogja - Jombang) #3

Sabtu pagi 7 Desember seminggu yang lalu jam 04.56 WIB, gw baru bangun tidur. Seperti biasa sholat shubuh dan langsung mandi. Heh? langsung mandi?, ya gk biasanya gw jam segitu sudah mandi. Langsung mandi karena pagi itu gw mau ada “rencana besar”, yang mungkin sukar terulang dalam waktu satu atau dua bulan lagi. Apa sih??? mau tahu ya… ihh kepo deh… Ok gw jelasin ya!

Hari itu gw mau ada rencana “jalan-jalan” ma temen (ingat ya temen bukan teman). Bukan sembarang jalan-jalan lho? tapi sekaligus membawa misi khusus. Misi yang harus disampaikan dengan segera dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (Jogja – Jombang 7 Desember tahun 2013).

Nah pagi itu gw harus sampai ke Stasiun Tugu sebelum jam 07.25 WIB agar tidak terlambat dan sekaligus menghindari kemacetan, maka dari itu gw cabut dari rumah jam 6an pagi. Sementara temen gw yang akan menjadi “partner” dalam perjalanan nanti akan dianter oleh Om-nya (Om Muji namannya) langsung ke Stasiun. Sebenarnya gw ingin jemput dia langsung dari rumah persinggahannya, tapi karena melihat barang bawaan yang banyak dan “gede” gw disaranin langsung ke Stasiun, sementara temen gw dianter sama Om-nya. Ok, gw nurut daripada menimbulkan kesan yang gk enak. Lagian juga mereka sepertinya kasihan sama gw yang sudah jauh-jauh dari Banguntapan jemput ke Minomartani, bawa barang itu (pake motor) kemudian ke Stasiun Tugu.

Hampir jam 7 pagi gw udah nyampai di Stasiun Tugu. Masuk ke dalam nampaknya temen gw belum sampai. Gw telp temen gw gk diangkat, cuma mau tanya dah sampai atau belum, gk diangkat. Sementara was-was bin khawatir bin lebay mulai menggelayuti pikiran otak dan segenap jiwa raga. Kemudian bunyi sms terdengar, yups kabar dari dia. Ternyata sudah memasuki pintu depan Stasiun Tugu dan sedikit terhambat karena waktu itu ada Kereta yang mau lewat.



Stasiun Tugu
(Foto koleksi pribadi)


Ok, temen gw dah datang dianter sama Om Muji. Sementara gw menunggu di depan pintu masuk Stasiun Tugu. Kami berdua langsung masuk ke Stasiun, duduk sebentar, cek tiket, cek segala keperluan yang dibutuhin sebelum nanti naik kereta api. Oh ya rencananya kami akan naik Kereta Sancaka Pagi. Jadwal di tiket tertera berangkat jam 07.25 dan sampai di Jombang jam 10.56.

Tak lama kemudian keretanya datang “Jeg jeg jeg…. Tuuuuttt… jeg jeg jeg…”.

Kami masuk peron, cari gerbong dan duduk di kursi 3A dan 3B. Entah apa yang terjadi tiba-tiba perut pagi itu gk mau diajak kompromi. Padahal sebelum berangkat gw sudah “setor” saat mandi. Yah terpaksa keluar gerbong dan cari WC. Huft… 10 menit baru selesai.

Masuk gerbong dan duduk, barang-barang sudah ditaruh di tempatnya, cuma kotak Stroller yang gede banget ditaruh ke belakang disela-sela kursi penupang lain yang masih ada ruang untuk nyimpan. Jam sudah menunjukkan 7.25 WIB, waktunya kereta berangkat… uhuuuiii….!

Jujur gw gk nyangka bisa naik kereta bareng sama temen gw. Sebuah pengalaman yang unpredicteble. 

The Ticket 


KA Sancaka
(Foto dari http://yoga-pototrain.tripod.com)


Sepanjang perjalanan kami ngobrol sana-sini, sesekali nyender sana-sini. Lihat pemandangan melalui kaca jendela kereta. Sempat seru ketika melihat sawah yang teratur rapi mirip di Bali. Gw sempat nyletuk “Hey, kita di Bali? tuh lihat sawahnya!”. Hahahaha… dan seputar padi yang ditanam di lahan kering – padi Gogo. Cerita berikutnya menyusul ya... (bersambung)


FYI: ketika lagi cari foto Kereta Api ada laman pecinta Kereta Api namanya semboyan35.com . Baru tahu, daftar ahh...

Tidak ada komentar:

Motret 35mm Belum Mati!

Siapa bilang hobi motret dengan kamera manual menggunakan film 35mm sudah mati? memang sudah tidak seramai dulu, namun komunitas penyuka m...

Cari Blog Ini