Jumat, 24 Januari 2014

3 J (Jatibening - Jogja - Jombang) #4

Perjalanan dengan kereta dari Jogja menuju Jombang terasa cepat karena waktu itu kami isi dengan saling canda, ngobrol apa saja. Sesekali temen saya dapat kabar bahwa Kakaknya sudah menunggu di Stasiun Jombang. Sementara “dag-dig-dug” di dalam hati kecil saya, tidak tahu apa yang dirasa pokoknya saya berasa gimana gtu..

Yups, hampir jam 11.00 siang akhirnya Kereta berhenti di Stasiun Jombang. Segera kami turun dari Kereta dan angkat barang bawaan kami. Diujung pintu keluar sudah menunggu Kakaknya temen saya. 

Mas Agung “yuk cepet, kalian nanti ikutin bapak ini dan naik itu. Saya nanti tak naik motor.”
Kami waktu itu sudah di-charter kendaraan “khusus”, Betor alias Becak Motor. Kejutan banget bagi kami waktu itu. Baru pertama kali saya naik Betor di Jombang. Ternyata jarak rumah yang kami tuju dari stasiun tidak jauh. Cukup 10 menit bahkan kurang mungkin dan sudah sampai. Kami kasih upah ke Pak Betor Rp15.000, sebenarnya sudah ditawar sama Kakaknya teman saya Rp10.000, tapi karena temen saya merasa kasihan akhirnya dia nambahi Rp5000. Kemudian kami berjalan sebentar melewati gang dan sampai di rumah yang kami tuju.

Rumahnya sangat “Homy” dengan berlantai tegel dari traso yang mungkin sekarang jarang pada make. Kami istirahat di ruang tamu. Disuguhi teh hangat, risoles, lemper, sembari kami menyusun dudukan untuk bayi yang dibawa dari Jakarta oleh temen saya. Awalnya agak rumit sih, yah tapi berbekal buku panduan yang ada akhirnya kami bisa merancang dudukan bayi dengan sempurna.
Dudukan (kereta) bayi sudah terangkai, tinggal “Stroller” yang belum dirangkai. Stroller sih mudah tidak serumit merangkai Kereta Bayi. 

Waktu Dzuhur sudah tiba, saya ijin keluar cari masjid untuk segera sholat. Sebenarnya saya cari masjid juga untuk “nunut” di WC karena perut saya waktu itu tidak bisa diajak kompromi. Jalan kearah selatan menyeberangi jalan akhirnya dapat masjid. Alhamdulillah banget dapat Masjid, selesai BAB kemudian sholat. 

Menghabiskan beberapa jam di rumah itu, ngobrol sana-sini dengan Mas Agung. Ditanya ini-itu… haduuhh…

Mata nampaknya sudah lelah, pengen tidur. Temen saya juga lelah, ngantuk ingin tidur. Alhamdulillah ditawari kamar, jadi untuk sementara waktu kami bisa sedikit merebahkan dan mengistirahatkan badan kami. Jam 3 kami harus bangun karena nanti jam 4an sore kami sudah harus pamit naik kereta balik ke Jogja.

Kurang lebih jam 3 sore, saya dibangunkan oleh temen saya. Saya langsung bangun, cuci muka, wudhu kemudian ashar. Lumayanlah walau gk pulas tidur setidaknya bisa merebahkan badan sebentar. Kelar semua, bersantai sebentar di ruang tamu sambil memegang Boneka yang ditaruh di sofa. Sementara riuh lucu menyelimuti kamar itu. Arjun, ya Arjun nama bayi Kakaknya temenku, mau dimandikan. 

Masih tergambar jelas di otak ku, bagaimana suasana dan riuh rame di rumah dan ruangan itu. Terima kasih buat temenku yang ajak “jalan-jalan” sampai ke Jombang naik Kereta Api. Semoga gk berhenti sampai disini pengalaman seru ini.

Jam 4 sore waktunya bergegas dan pamit untuk segera balik ke Jogja. Jam 16.47 WIB Kereta Api yang membawa kami balik ke Jogja akan berangkat. Naik Betor dan diantar sampai ke stasiun Jombang. Terima kasih buat Mas Agung dan Mbak Intan serta semua keluarga yang ada disana. Terima kasih semua atas sambutannya, maaf jika saya merepotkan. Semoga kelak si Arjun menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Perjalanan balik ke Jogja lumayan ringan, artinya tidak membawa barang-barang yang besar seperti waktu kami datang dari Jogja. Yah, wajarlah kalau membawa “oleh-oleh” atau tititpan dari Jombang tapi masih dalam batas wajar. 

Sancaka Sore duduk di “Seat” 9C dan 9D, kalau lancar kami akan tiba di Jogja pukul 20.29 WIB. Kami sudah “boarding pass” masuk peron dan Mas Agung masih menunggu kami. Sembari dirinya ngobrol dengan adiknya, saya duduk aj di kursi nunggu Kereta Api datang. Kira apa yang mereka berdua omongin, sayup terdengar kayaknya ngobrolin tentang saya.

Kereta Sancaka tujuan Jogja sudah memasuki stasiun segera kami masuk. Wah… akhirnya kami akan pulang, senang sih pulang tapi momen seperti ini bakalan susah terulang. Miss you…

Cuma lelah yang tersisa dan sedikit tawa canda cerita di rumah Mas Agung, Mbak Intan dan anaknya. Rasa kantuk pun tak tertahan, mau tidur tidak bisa ahh serba salah. Tapi setidaknya memejamkan mata sudah cukup untuk membuat saya “istirahat”.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam-am kereta Sancaka tiba di Stasiun Tugu. Kami turun dan langsung Sholat di Mushola St. Tugu. Bergantian, temen saya sholat saya nunggu barang bawaan dan begitu sebaliknya. Sepertinya temen saya agak kurang enak badan perutnya mual dan hampir muntah *panik*. Saya antar teman saya makan Soto Sulung di Jl. Solo depan UIN biar perut agak enakan dikit, lagian juga kami lapar.

Selesai makan Soto saya antar temen saya pulang ke rumah Buleknya di Condongcatur Sleman. Alhamdulillah gk kena hujan dan cuaca lumayan bersahabat. Hoaaahh… nice journey, what a life! Smoga dapat pergi jalan-jalan sekereta lagi ya… terima kasih sudah ajak saya nemani kamu berkunjung ke Jombang lihat si Arjun.

Tidak ada komentar:

Motret 35mm Belum Mati!

Siapa bilang hobi motret dengan kamera manual menggunakan film 35mm sudah mati? memang sudah tidak seramai dulu, namun komunitas penyuka m...

Cari Blog Ini