Sabtu pagi 7 Desember seminggu
yang lalu jam 04.56 WIB, gw baru bangun tidur. Seperti biasa sholat shubuh dan
langsung mandi. Heh? langsung mandi?, ya gk biasanya gw jam segitu sudah mandi.
Langsung mandi karena pagi itu gw mau ada “rencana besar”, yang mungkin sukar
terulang dalam waktu satu atau dua bulan lagi. Apa sih??? mau tahu ya… ihh kepo
deh… Ok gw jelasin ya!
Hari itu gw mau ada rencana “jalan-jalan”
ma temen (ingat ya temen bukan teman). Bukan sembarang jalan-jalan lho? tapi sekaligus membawa misi khusus. Misi yang harus disampaikan dengan segera dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (Jogja – Jombang 7 Desember tahun 2013).
Nah pagi itu gw harus sampai ke
Stasiun Tugu sebelum jam 07.25 WIB agar tidak terlambat dan sekaligus
menghindari kemacetan, maka dari itu gw cabut dari rumah jam 6an pagi.
Sementara temen gw yang akan menjadi “partner” dalam perjalanan nanti akan
dianter oleh Om-nya (Om Muji namannya) langsung ke Stasiun. Sebenarnya gw ingin
jemput dia langsung dari rumah persinggahannya, tapi karena melihat barang
bawaan yang banyak dan “gede” gw disaranin langsung ke Stasiun, sementara temen
gw dianter sama Om-nya. Ok, gw nurut daripada menimbulkan kesan yang gk enak.
Lagian juga mereka sepertinya kasihan sama gw yang sudah jauh-jauh dari
Banguntapan jemput ke Minomartani, bawa barang itu (pake motor) kemudian ke
Stasiun Tugu.
Hampir jam 7 pagi gw udah nyampai
di Stasiun Tugu. Masuk ke dalam nampaknya temen gw belum sampai. Gw telp temen
gw gk diangkat, cuma mau tanya dah sampai atau belum, gk diangkat. Sementara
was-was bin khawatir bin lebay mulai menggelayuti pikiran otak dan segenap jiwa
raga. Kemudian bunyi sms terdengar, yups kabar dari dia. Ternyata sudah
memasuki pintu depan Stasiun Tugu dan sedikit terhambat karena waktu itu ada
Kereta yang mau lewat.
Stasiun Tugu
(Foto koleksi pribadi)
Ok, temen gw dah datang dianter
sama Om Muji. Sementara gw menunggu di depan pintu masuk Stasiun Tugu. Kami berdua
langsung masuk ke Stasiun, duduk sebentar, cek tiket, cek segala keperluan yang
dibutuhin sebelum nanti naik kereta api. Oh ya rencananya kami akan naik Kereta
Sancaka Pagi. Jadwal di tiket tertera berangkat jam 07.25 dan sampai di Jombang
jam 10.56.
Tak lama kemudian keretanya datang “Jeg jeg jeg…. Tuuuuttt… jeg jeg jeg…”.
Kami masuk peron, cari gerbong
dan duduk di kursi 3A dan 3B. Entah apa yang terjadi tiba-tiba perut pagi itu
gk mau diajak kompromi. Padahal sebelum berangkat gw sudah “setor” saat mandi.
Yah terpaksa keluar gerbong dan cari WC. Huft… 10 menit baru selesai.
Masuk gerbong dan duduk,
barang-barang sudah ditaruh di tempatnya, cuma kotak Stroller yang gede banget
ditaruh ke belakang disela-sela kursi penupang lain yang masih ada ruang untuk
nyimpan. Jam sudah menunjukkan 7.25 WIB, waktunya kereta berangkat… uhuuuiii….!
Jujur gw gk nyangka bisa naik
kereta bareng sama temen gw. Sebuah pengalaman yang unpredicteble.
The Ticket
KA Sancaka
(Foto dari http://yoga-pototrain.tripod.com)
Sepanjang perjalanan kami ngobrol
sana-sini, sesekali nyender sana-sini. Lihat pemandangan melalui kaca jendela
kereta. Sempat seru ketika melihat sawah yang teratur rapi mirip di Bali. Gw sempat
nyletuk “Hey, kita di Bali? tuh lihat sawahnya!”. Hahahaha… dan seputar padi
yang ditanam di lahan kering – padi Gogo. Cerita berikutnya menyusul ya... (bersambung)
FYI: ketika lagi cari foto Kereta Api ada laman pecinta Kereta Api namanya semboyan35.com . Baru tahu, daftar ahh...
FYI: ketika lagi cari foto Kereta Api ada laman pecinta Kereta Api namanya semboyan35.com . Baru tahu, daftar ahh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar